NENEK RENTA INI HIDUPNYA TERGANTUNG DAUN SINGKONG TETANGGA

Atmani sedang memetik daun singkong di pagar tetangganya 

Tribunnews.com, Pamekasan - Di usianya yang sudah senja, Atmani (80) warga Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, harus hidup sebatang kara. Suaminya, Misbari, sudah meninggal tujuh tahun silam. Pasangan suami isteri ini pun tidak dianugerahi keturunan.

Hidup Atmani dilingkupi kemiskinan. Rumah tempat tinggal Atmani terbuat dari bambu tanpa kamar. Di tengah kesendiriannya, Atmani bertahan hidup dengan berjualan daun singkong yang diambilnya di pagar-pagar rumah milik tetangganya.

Daun singkong itu dijualnya ke pasar desa setempat dan hasilnya dibelikan beras dan lauk pauk untuk dimakan sehari-hari.

Selain dijual ke pasar, daun singkong milik Atmani juga dibeli pedagang yang kerap mampir ke rumahnya. Di musim hujan seperti sekarang ini, Atmani sangat mudah mendapatkan daun singkong. Namun ketika musim kemarau, Atmani hidup mengandalkan uluran tangan tetangganya.

Atmani, saat ditemui Kompas.com, Selasa (17/12/2013) sedang memungut lembar demi lembar daun singkong di depan rumahnya. Pohon singkong itu menjadi pagar hidup di halaman rumahnya. "Kalau di pagar saya habis saya minta ke tetangga yang punya pohon singkong," kata Atmani.

Tak banyak uang yang diperoleh Atmani dari hasil penjualan daun singkong tersebut. Sehari Atmani terkadang mendapatkan uang Rp. 5.000-10.000. Uang itu disimpan untuk kebutuhan sehari-hari.
Fatmawati Fardan, tetangga Atmani sering memberikan makanan kepada Atmani. Baik itu berupa uang atau yang sudah dimasak. Bahkan, terkadang dirinya memberikan uang untuk dibelanjakan. Itu bentuk keprihatinannya terhadap kondisi Atmani.

"Saya tak tega melihat orang sepuh seperti dia tinggal sendirian," kata Fatmawati.
Selama ini, Atmani jarang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Bahkan ketika sakit, Atmani dibawa tetangganya untuk berobat ke Puskesmas. "Saya ajak tetangga untuk mengobati Atmani kalau kebetulan dia sakit dan biayanya kita tanggung," imbuh Fatmawati.

Atmani pun mengaku hanya ingin membeli ayam untuk diternak dan dijual telurnya agar punya penghasilan sampingan di luar pekerjaannya menjual daun singkong. "Saya ingin punya ayam betina lima ekor saja dan dua ayam jantan. Telurnya bisa dijual dan ditetaskan kemudian dijual anak ayamnya," ungkap Atmani.

Source

Natalia Sutrisno Tjahja Dirikan Yayasan untuk Kenang Anak dan Bantu Anak-Anak

Nekat Kunjungi Haiti, Nyaris Nginjak Ranjau Kaki
Natalia S Tjahja (baju hitam berkacamata sebelah kanan), dalam acara Thanks Singapore di National University Hospital Singapura. Foto: Natalia S Tjahja for JAWA POS
BUKAN hal mudah bagi Natalia Sutrisno Tjahja melupakan putri satu-satunya yang meninggal dunia. Salah satu cara dia untuk mengobati kesedihan adalah mendirikan Maria Monique Lastwish Foundation. Lewat yayasan yang diberi nama sesuai nama putrinya itu, Natalia mewujudkan last wish (keinginan terakhir) anak-anak berpenyakit kronis di berbagai negara.
 -----------
SEKARING RATRI ADANINGGAR, Jakarta
-----------
Tiga bulan pascagempa besar Haiti pada 2010, Natalia Sutrisno Tjahja mengunjungi negara di Karibia tersebut. Bisa dibilang keberangkatan perempuan 41 tahun itu bermodal nekat. Tanpa visa, Natalia mengunjungi Haiti untuk memberikan bantuan sekaligus mewujudkan last wish anak-anak berpenyakit kronis di salah satu negara termiskin di dunia tersebut. "Waktu itu saya benar-benar nekat. Saya nggak ada visa. Tapi, saya beruntung dan bersyukur karena ada orang-orang yang mau membantu saya," jelas Natalia saat ditemui di Jakarta Selasa lalu (8/1). Natalia mengisahkan, dirinya tergerak untuk mengunjungi Haiti setelah melihat maraknya pemberitaan yang terkait dengan gempa Haiti. Namun, dia paham bahwa kondisi negara tersebut tengah kacau-balau. Di samping itu, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Haiti. Otomatis, Natalia tidak mungkin mendapat visa untuk pergi ke sana. 

Perempuan berkacamata itu tidak kehabisan akal. Dia lantas mencari cara dengan menghubungi rekannya yang merupakan salah satu pendiri yayasan sosial Melissa"s Hope Foundation Jean-Pascal Bain. Bain telah berada lebih dulu di Haiti dan membangun sejumlah selter untuk membantu para korban gempa, termasuk anak-anak.Selain Bain, Natalia juga mengajak teman yang dikenalnya lewat situs jejaring sosial, yakni Hunter Kinkead. Dia adalah musisi kulit hitam dari Amerika Serikat. Mereka pun ditemani seorang kawan Natalia, yakni Evanni Jesslyn, yang  juga tertarik untuk mengunjungi negara tersebut. Akhirnya, Natalia, Hunter, dan Evanni berangkat ke Haiti. Dengan menempuh perjalanan sekitar 30 jam, ketiganya tiba di Bandara Port-au-Prince, Haiti. Menurut Natalia, kondisi bandara saat itu mirip dengan medan perang. Semua yang berada di bandara adalah tentara berseragam serta para dokter dan perawat yang siap menolong korban perang. "Hanya kami bertiga yang pakaiannya kayak turis. Iki sopo, iki kok malah fashion show di tengah kondisi kayak gini," kata perempuan dari Semarang itu. Begitu tiba, mereka langsung menuju loket imigrasi. Mereka sudah siap dengan risiko ditolak masuk ke negara tersebut. Benar saja, begitu pihak imigrasi mengetahui bahwa mereka tidak punya visa, ketiganya dilarang memasuki Haiti. 


"Tapi, saya bilang, kami sudah jauh-jauh ke sini. Saya menempuh perjalanan 30 jam untuk sampai ke sini. Memang Indonesia tidak ada dalam list, tapi saya kemari karena saya mau membantu 19 unfortunate kid (anak yang kurang beruntung, Red) yang sakit kanker. Akhirnya, mereka mau mengerti. Saya lega banget," urainya.Bersama Jean-Pascal Bain, mereka menuju lokasi selter Melissa"s Hope Foundation. Dalam perjalanan menuju ke sana, Natalia menyaksikan demonstrasi di mana-mana. Ketika melewati area dengan papan bertulisan "Restricted Area UN (United Nations)", Natalia merasa tertarik. Dia kemudian meminta Bain berhenti sejenak. Natalia dan dua rekannya lantas mendekati kawasan tersebut. 


"Waktu kami mendekat, banyak orang yang nunjuk-nunjuk kami. Mereka menyuruh kami pergi. Tak tahunya, ternyata area tersebut penuh ranjau darat. Kami kaget bukan main. Beruntung kami diingatkan," jelasnya. Meski sempat shock, mereka lantas melanjutkan perjalanan. Sesampai di selter Melissa"s Hope Foundation, Natalia segera mendatangi sejumlah anak yang akan menerima bantuannya. Pada waktu yang hampir bersamaan, Natalia bisa mendirikan Maria Monique Happy Room di Haiti. "Padahal, waktu itu Haiti sedang dilanda badai Thomas. Semua tergenang banjir. Happy room itu menjadi tempat bermain pertama yang ada di sana yang dilengkapi kolam renang. Sampai sekarang, saya merasa bersyukur bisa sampai ke sana," ujarnya.  


Maria Monique Happy Room merupakan bagian dari Maria Monique Lastwish Foundation. Happy room berbentuk sebuah ruang yang berisi permainan-permainan edukatif untuk menghibur anak-anak berpenyakit kronis dan anak-anak cacat yang kurang beruntung. 


Dalam waktu dua tahun, Natalia sudah memiliki 80 Maria Monique Happy Room yang tersebar di Indonesia serta beberapa negara lain, antara lain Vietnam, Thailand, India, Afrika Selatan, dan Haiti. Tempat-tempat yang disasar Natalia untuk mendirikan happy room tidak sekadar tempat pada umumnya. Beberapa happy room berada di desa-desa terpencil. Yang paling ekstrem, Natalia mendirikan happy room di wilayah konflik seperti Haiti. "Kami juga mendirikan happy room untuk anak-anak korban letusan Gunung Merapi. Terakhir, kami baru saja membuka Maria Monique Happy Room di Pulo Gadung, Jakarta," terang dia.  Awalnya Natalia mendirikan yayasan tersebut karena terinspirasi putri kecilnya yang bernama Maria Monique. Putri tunggal Natalia tersebut harus mengalah pada penyakit infeksi paru-paru ketika usianya masih cukup belia, yakni 7,5 tahun. 


Untuk menyembuhkan putrinya, Natalia sudah habis-habisan. Hampir seluruh harta bendanya ludes untuk membiayai pengobatan putrinya di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura. "Sampai rumah saya ikut dijual," kenang Natalia. Maria Monique terserang penyakit infeksi paru-paru pada 1 Januari 2006. Awalnya Maria dirawat jalan dan akan menjalani operasi di Indonesia. Namun, batal karena sang dokter tengah cuti. Saat itu jantung Maria sempat berhenti berdenyut. Keajaiban lantas terjadi, Maria kembali hidup. Tanpa berpikir panjang, Natalia membawa Maria ke Singapura. Sampai di sana, Maria langsung menjalani perawatan intensif. Tidak lama kemudian, jantung Maria kembali berhenti untuk kali kedua. 


Ketika Maria kembali hidup, Natalia dihadapkan kenyataan pahit bahwa biaya pengobatan anaknya mencapai sekitar Rp 2,5 miliar. Natalia bingung bukan kepalang.Sebab, uangnya tinggal Rp 8 juta di dompet. Sejak saat itu, Natalia hidup serba kekurangan. Namun, dia tidak sedikit pun kehilangan keyakinan kepada Tuhan. Satu per satu keajaiban terjadi. Pihak rumah sakit menggratiskan biaya dokter yang mencapai Rp 1 miliar. 


"Setidaknya beban saya sudah berkurang meski masih kurang Rp 1,5 miliar lagi. Tapi, saya sangat berterima kasih kepada dokter-dokter di Singapura," ujarnya. Keajaiban berikutnya terjadi. Suatu hari wartawan The Strait Times Singapura Marc Lim mendengar kisah Natalia. Sang jurnalis memuat kisah Natalia dan anaknya di medianya. Tidak lama, media-media lain ikut meliput kisah perjuangan ibu dan anak itu. Salah satunya, The Singapore Women"s Weekly. 


Para jurnalis juga menggalang dana untuk membantu biaya pengobatan Maria. Bukan hanya itu, efek pemberitaan kisah Natalia dan putrinya ternyata cukup masif. Banyak dermawan yang lantas membantu biaya pengobatan Maria. Namun, ternyata Tuhan punya rencana lain. Sebab, pada 27 Maret 2006 Maria dipanggil-Nya. Kesedihan yang mendalam dirasakan Natalia karena kehilangan putri satu-satunya itu. Meski begitu, hal tersebut tidak membuatnya kecewa kepada Tuhan. Natalia memilih memasrahkan semuanya kepada Sang Pencipta. Dia yakin, Tuhan memiliki rencana yang lebih besar untuk dirinya. Seratus hari kemudian, Natalia mendapatkan jawaban. Dia seolah mendengar bisikan putrinya. "Dia bilang, "Mom, go around the world, find the unfortunate kids and give them happiness (Mama, pergilah berkeliling dunia, temukan anak-anak yang kurang beruntung dan beri mereka kebahagiaan)"," ujar mantan direktur sebuah agen perjalanan itu. Berdasar bisikan tersebut, Natalia memantapkan diri untuk mendirikan Yayasan Maria Monique. Yayasan tersebut berdiri pada Desember 2006 dengan dana seadanya. Saat itu Natalia mengaku hanya memiliki USD 50 atau sekitar Rp 500 ribu. Dengan modal seadanya tersebut, Natalia yakin yayasannya bisa berkembang. Keyakinan Natalia tidak salah. Sampai saat ini, Natalia sudah membantu mewujudkan keinginan terakhir belasan ribu anak-anak dari usia 5 hingga 15 tahun dengan penyakit kronis di seluruh dunia menjelang masa-masa terakhir mereka di dunia. Belasan ribu last wish tersebut pun berbagai macam. Salah satunya, bocah berusia 12 tahun bernama Zulfikar. Bocah tersebut menderita kanker tulang belakang stadium akhir. Last wish Zulfikar adalah ingin menjadi pilot. Karena itu, Natalia pun membantunya mewujudkan keinginannya tersebut. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia membantu Natalia dalam memenuhi cita-cita Zulfikar. 


"Jadi, ada kopilot Okki dan Bapak Hotma yang datang mengunjungi Zul. Mereka memberikan topi dan pin pilot. Zul pun sangat senang. Dia mengenakan topi dan pin tersebut sampai akhirnya meninggal 15 hari kemudian," jelasnya. Karena kerap membantu anak-anak kurang beruntung di berbagai belahan dunia, Natalia berteman baik dengan para duta besar negara-negara sahabat seperti Vietnam, Myanmar, Jepang, Afrika Selatan, dan Italia. Bahkan, pada pembukaan Maria Monique Happy Room ke-80 di Pulo Gadung, Dubes Afrika Selatan menyediakan mobil dinasnya untuk mengangkut barang-barang perlengkapan happy room. Berkat kiprahnya, Natalia sering mendapat bantuan dari berbagai pihak. Misalnya, Kamis lalu (10/1) Natalia menggelar acara Maria Monique Lastwish Foundation yang berjudul Thanks Singapore. Semula Natalia hanya berniat mengucapkan terima kasih kepada Singapura yang sudah membantu banyak ketika dirinya berjuang menyembuhkan putrinya. 


Karena itu, dia mencari anak-anak penderita kanker yang kurang beruntung di Singapura. Berkat bantuan seorang teman, dia mendapat 40 anak yang last wish-nya akan diwujudkan yayasannya. Dari situ, Natalia diperkenalkan kepada seorang perempuan bernama Indah Papan. Ternyata dia adalah istri chief surgery di National University Hospital (NUH). Akhirnya, NUH-lah yang mengurusi acara tersebut. 


"Saya hanya tahu jadinya nanti seperti apa acaranya. Acara itu didukung banyak donatur seperti Ibu Obin Komara, Lisa Mihardja, Ibu Dubes Afrika Selatan Edith Lehoko, Ibu Dubes Yunani Clara Pek Veis, artis Asty Ananta, Sanjay Bhojwani, dan para donator perseorangan di Singapura dan Indonesia," tuturnya."Saya bersyukur sekali banyak yang membantu saya. Termasuk, para TKI yang bekerja di Taiwan. Mereka urunan untuk membantu yayasan saya ini," tambah dia. (*/c10/ari)


Source

TUKANG SOL SEPATU ALI AL-MU'AFFA

Pada suatu musim haji, adalah seorang alim, ahli ibadah, dan zuhud berasal dari Madinah Al Munawwarah hendak menunaikan ibadah haji, bernama Abdullah Al Mubarakah. Untuk menunaikan niatnya beliau harus berjalan kaki selain unta yang menjadi alat tranportasi pada masa itu.

Setelah selesai ibadah haji, Abdullah meninggalkan Mekkah untuk kembali ke kampung halamannya. Karena merasa letih selama mengerjakan
ibadah haji dengan berjalan kaki, disandarkan tubuhnya disebuah pohon kurma rindang sejenak. Hari telah pun senja. Keletihan karena perjalanan panjang dan teriknya panas gurun telah menidurkan matanya. Dalam lelapnya beliau bermimpi sedang mendengarkan percakapan dua malaikat Allah.

"Bagaimana keadaan haji tahun ini?" tanya salah seorang malaikat.
"Ribuah kaum muslimin dari segala penjuru sudah memenuhi panggilan Nabi Ibrahim. Di antara ribuan orang itu, Allah telah menghadiahkan keutamaan haji mabrur kepada salah seorang hamba Nya yang tulus, "berkata malaikat lainnya.
"Siapa dia?"
"Namanya Ali Al Mu'affa seorang tukang sol sepatu di Damaskus."

Abdullah terbangun sambil meminta ampun kepada Allah mengingat mimpi yang dialaminya. Akhirnya dia bergegas meninggalkan tempat dia beristirahat menuju mesjid terdekat untuk melaksanakan sholat malam. Setelah itu dia berbaring, sambil terus memikirkan perbincangan kedua malaikat dalam mimpinya.

"Adakah orang yang dimaksud,"tanyanya dalam hati.

Matahari telah timbul, Abdullah melanjutkan perjalanan pulang. Tiba di suatu kampung, beliau singgah di mesjid dan menginap disana. Pada malam harinya Abdullah kembali didatangi mimpi yang sama mendengar percakapan dua malaikat persisi seperti yang didengar sebelumnya. Maka yakinlah Abdullah bahwa apa yang dialaminya itu bukan hanya bunga-bunga tidur tapi pasti datang dari Allah yang termasuk rukyah shadiqah (mimpi yang benar).

"Kalau begitu aku lebih baik pergi ke Damaskus, akan kucari sampai ketemu siapa Ali Al Muaffa," katanya dalam hati.

Abdullah al Mubarakah tidak jadi pulang ke Madinah melainkan melanjtkan perjalanan ke Damaskus. Hampir dua bulan beliau berjalan kaki menuju kota. Di tempat yang serba asing, tak mudah untuk mencari seseorang yang tak dikenal sebelumnya, melainkan hanya sebuah nama. Menelusuri jalan-jalan kota, mampir ke mesjid sambil bertanya nama gerangan yang sedang dicarinya.

Setelah bertanya kesana kemari, akhirnya Abdullah bertemu seseorang yang mengetahui persis tempat tinggal Ali AL Muaffa.

"Assalamu'alaikum,"ucapnya berkenalan.
"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarokatuh," jawab tuan rumah
"Apakah ini tempat tinggalnya Ali Al Muaffa?", tanyanya.
"Betul. Aku yang tuan sebut. Tampaknya tuan datang dari tempat yang jauh.
Bagaimana perjalanan tuan?" tanya Ali Al Muaffa.
"Alhamdulillah. Allah telah mengantarkan diriku dapat bertemu dengan tuan,"katanya gembira.
"Adakah yang patutu aku bantu?"

"Saya baru selesai menunaikan ibadah haji, dua hari setelah saya bermimpi bahwa tuan mendapatkan anugerah dari Allah sebagai penerima haji mabrur. Apakah tuan juga pulang dari Mesjidil Haram, apakah ibadah yang tuan kerjakan? "tanya Abdullah Al Mubarakah.

"Aku sebenarnya belum sempat wukuf di Arafah tahun ini, "kata Ali Al Muaffa.
"Tapi Allah telah memberi tuan keistimewaan, pasti ada yang luar biasa yang tua kerjakan,"kata Abdullah heran.

Kemudian Aali Al Muaffa bercerita tentang ihwal dirinya yang sudah lama bercita-cita ingin menunaikan ibadah haji tapi belum juga kesampaian.

"Bertahun-tahun aku tanamkan niat untuk beribadah haji. Sejak niat ditanamkan dalam hati, sejak itu pula aku menabung menyisihkan sebagian dari upah sebagai tukang sol sepatu dan sebagian untuk belanja keluarga. Setelah beberapa tahun kemudian, simpanan kami cukup untuk pulang-pergi dan biaya keluarga selama ditinggalkan."

Ketika itu tinggal tiga hari lagi akan berangkat bersama sahabat.
"Subhanallah...., ucap Abdullah Al Mubarakah.

"Pada suatu hari sitriku yang sedang ngidam mencium bau wangi orang membakar daging. Wanginya menembus celah-celah dinding rumah kami. Istriku menangis supaya aku minta diberi tetangga yang sedang membakar daging tersebut. Lalu aku kesana dan mengemukakan keinginan istriku."

"Subhanallah,"kata Abdullah.

"Oh tidak bisa tuan. Daging ini hanya khusus untuk kami," kata perempuan janda itu sasmbil menutup pintu.

"Saya pulang menyampaikan hal itu kepada istriku, namun istriku tidak mau mengerti. Lalu aku kembali lagi ke rumah janda dengan dua orang anak itu sambil membawa uang penebus. Baru saja kubayar tapi perempuan itu mengatakan, Maaf tuan Ali. Makanan ini hanya halal untuk kami dan haram untuk tuan."

"Mengapa begitu,"tanyaku.
"Yang kami bakar ini adalah daging keledai yang kami dapati mati di pinggir desa kita ini. Karena aku dan anakku sudah dua hari ini tidak makan, maka bangkai keledai itu halal bagi kami,"kata perempuan itu.

"Mendengar itu hatiku bergetar, aku segera pulang mengambil uang biaya perjalanan, lalu kubelikan sekarung gandum dan sedikit uang untuk biaya belanja mereka. Dan saat itu pula aku suruh mereka membuang bangkai yang belum sempat mereka makan. Dan aku batalkan keberangkatanku. Hanya itu yang dapat aku ceritakan kepada tuan," kata Ali Al Muaffa.

"Subhanallah. Dia telah memberkahi tuan sekeluarga, memang pantas tuan mendapat derajat yang tinggi di sisi Nya," kata Abdullah Al Mubarakah.

Setelah mendengar kisah itu, Abdllah berpamitan, sementara air matanya mengalir hingga membasahi jenggotnya.

"Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar. Engkau telah mengajariku rahasia ilmuMu ya Allah," kata Abdullah Al Mubarakah dalam hati. Dan dia merasa berntung bertemu dengan Ali Al Muaffa karena dengan pertemuan itu, Allah telah mengajarkan pada dirinya rahasia kesucian hati.

JOSE MUJICA DARI URUGUAY PRESIDEN "TERMISKIN" DIDUNIA

Nograhany Widhi K - detikNews
Montevideo - - Tak banyak para pemimpin di dunia ini yang bersedia memilih bergaya hidup sederhana. Salah satu dari yang tak banyak itu adalah Presiden Uruguay, Jose Mujica (77). Kendati mengambil gaji sebagai presiden, namun dia menyumbangkan 90 persen gajinya untuk beramal. Ini membuatnya dijuluki 'Presiden Termiskin di Dunia'.

Jose Alberto Mujica Cordano, demikian nama lengkapnya, menjadi Presiden Uruguay sejak tahun 2010. Sebelumnya, mantan gerilyawan sayap kiri ini menjadi Menteri Pertanian, Peternakan dan Perikanan dari tahun 2005-2008, kemudian menjadi Senator.


Mujica dan rumah istri serta mobil VW Kodok tua miliknya (BBC)
Gaya hidup sederhananya menjadi sorotan dan perhatian dunia. Gaji Mujica sebagai presiden per bulan adalah US$ 12 ribu atau Rp 116 juta. Mujica mengambilnya, namun menyumbangkan 90-an persen penghasilannya untuk beramal kepada warga yang miskin dan membutuhkan. Mujica hanya menyisakan US$ 800 atau Rp 7,7 juta gajinya, nyaris seperti rata-rata pendapatan per kapita Uruguay, US$ 775 atau Rp 7,5 juta, demikian dilansir dari New York Times dan BBC.



Nah, gaya hidup seperti apa yang Mujica lakoni dari gaji yang disisakan 'hanya' US$ 800 per bulan di Uruguay?


Mujica tinggal di rumah peternakan milik istrinya di pinggiran Montevideo. Alih-alih seperti Istana, rumah peternakan ini bisa dibilang bertipe 'RSS' alias rumah sangat-sangat sederhana. Cucian tampak tergantung di luar rumahnya, tampak sumur di halaman rumahnya yang ditumbuhi rumput liar. Dari sumur itu sumber air rumah tangga Mujica terpenuhi.

Jangan bayangkan pula ada sekompi Paspampres berjaga ketat. Rumah Mujica hanya dijaga 2 orang polisi serta beberapa anjing milik Mujica, salah satunya Manuela yang berkaki tiga. Jangan bayangkan pula ada kepala pelayan atau kepala rumah tangga yang bisa melayani dan memasak apa saja seperti layaknya rumah kepala negara. 

Mujica dan istrinya bekerja sendiri memenuhi kebutuhan mereka. Termasuk menggarap tanah pertanian mereka dengan bercocok tanam bunga krisan untuk dijual. Maklum, profesi asli Mujica adalah petani.

Pada tahun 2010, saat menjadi presiden, Mujica wajib melaporkan harta kekayaannya, semacam Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di Indonesia. Ternyata, diketahui kekayaannya berjumlah US$ 1.800 atau Rp 17,4 juta, itu pun 'hanya' nilai dari mobil VW Kodok lawas tahun 1987 miliknya.

Tahun 2012, Mujica menambahkan aset-aset milik istrinya, Lucia Topolansky, yang juga mantan gerilyawati yang sekarang menjadi Senator. Penambahan aset itu berupa tanah, traktor dan rumah hingga kekayaannya menjadi US$ 215 ribu atau Rp 208 juta.

Kekayaan ini hanya dua per tiga dari kekayaan wakilnya Danilo Astori dan sepertiga kekayaan presiden sebelumnya Tabare Vasquez.

"Saya mungkin terlihat sebagai manusia tua yang eksentrik. Namun ini adalah pilihan bebas. Saya telah hidup seperti ini di sebagian besar hidup saya. Saya bisa hidup dengan baik dengan apa yang sudah saya punya," kata Mujica seperti dilansir dari BBC.

Saat menjadi gerilyawan, Mujica memang akrab dengan lingkungan yang keras, tertembak 6 kali dan dipenjara 14 tahun. Sebagai tahanan politik, dia kemudian dibebaskan pada 1985. Tempaan hidup yang keras ini membantu membentuk pandangan dan cara hidupnya.

"Saya dijuluki 'presiden termiskin', tapi saya tidak merasa miskin. Orang miskin itu adalah mereka yang hanya bekerja untuk memenuhi gaya hidup yang mahal, dan selalu ingin lebih dan lebih. Ini hanyalah masalah kebebasan, jika Anda tak memiliki banyak keinginan, Anda tak perlu bekerja seumur hidup seperti budak untuk memenuhinya. Dan dengan begitu Anda memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri," tutur Mujica.

Mujica juga seorang vegetarian, dan dia sangat mendukung kebijakan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga angin dan biomassa. Namun ada juga kebijakannya yang kontroversial seperti legalisasi ganja dan aborsi.

Di balik kebijakannya yang kontroversial itu, sekali lagi Mujica menegaskan bahwa gaya hidup seperti ini adalah pilihan hidupnya. "Ini adalah suatu pilihan bebas," tutur pria kelahiran 20 Mei 1935 ini.

(nwk/nrl)


http://news.detik.com/

MENCINTAI TAPI TIDAK MEMAHAMI

Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi
“You can close your eyes to the things you do not want to see,
but you cannot close your heart to the things you do not want to feel.”

Mencintai tetapi tak Memahami
Di sebuah perjamuan makan malam, banyak tamu undangan yang hadir mengucapkan selamat kepada sepasang kakek dan nenek yang pada hari itu merayakan Ulang Tahun Perkawinan yang ke-50 tahun. Semua tamu yang hadir ikut dalam suasana bahagia, menyaksikan betapa kakek dan nenek tersebut masih saling mencintai meskipun keduanya sudah tidak muda lagi. Banyak pasangan tamu undangan yang berharap kelak akan mengalami hal yang sama.Pada saat jamuan makan mulai seperti biasa tamu-tamu duduk pada meja bundar untuk menikmati makanan yang disediakan.


Pada meja kakek dan nenek tersebut telah terhidang masakan ikan kesukaan mereka berdua. Dengan penuh kasih sayang, seperti kebiasaanya sang kakek mengambil bagian kepala ikan tersebut dan meletakkan ke piring istrinya.

Sang istri terdiam....
Mata nenek tua tersebut mulai berkaca-kaca, dengan terbata-bata berucap : " Lima puluh tahun lamanya aku menjadi istrimu, selama itu aku selalu mengabdikan seluruh hidupku untukmu, suamiku. Betapa lama kalau kita menghitung hari demi hari yang kita lalui. Betapa panjang perjalanan hidup yang kita jalani bersama. Selama lima puluh tahun kau selalu memberikan kasih sayang dan semua yang kau miliki. Selama itu pula kau selalu memberikan bagian kepala apabila kita menyantap menu ikan, sungguh hal itu yang paling tidak aku sukai, tetapi aku memakannya karena aku menghormatimu dan tidak ingin membuatmu kecewa"

Sang kakek terpana......
Dengan suara parau dan mata berkaca kakek tersebut berkata : "Lima puluh tahun aku lalui segala rintangan dan kebahagian bersamamu, istriku . Dulu aku adalah seorang pemuda miskin yang tak berharta, tetapi engkau bersedia menikah denganku. Sejak saat itu aku telah bersumpah akan selalu membahagiakan engkau, aku akan selalu memberikan yang terbaik yang aku mampu sebagai tanda betapa aku sangat mengasihimu dengan segenap hati. Bagian yang paling aku suka dari masakan ikan adalah bagian kepala, oleh karena itu selalu kuberikan kepadamu karena aku selalu ingin memberikan yang terbaik hanya untukmu. Selama bertahun-tahun kita menikah, selama ini kita hidup bahagia meskipun pada awal pernikahan kita hidup sederhana tetapi engkau tak mengeluh. Aku selalu bekerja keras hanya untuk membahagiakan dan memberikan yang terbaik bagimu dan anak-anak kita. Istriku, selama ini kita saling mengasihi, mencintai tanpa henti, tetapi ternyata kita tidak saling memahami ".
Betapa sang nenek harus menelan kekecewaan setiap mendapat kepala ikan hanya untuk membahagiakan sang suami. Betapa kakek harus merelakan bagian kepala ikan yang sangat disukai hanya untuk membahagiakan sang istri.

Betapa lebih sempurnanya kebahagian mereka andai mereka lebih banyak berkomunikasi agar masing-masing dapat lebih memahami apa yang menjadi keinginan mereka berdua . Betapa susahnya berkomunikasi bahkan dengan orang yang paling dekat hanya karena tidak ingin menyakiti satu sama lain...

"When I have learnt to love God better than my earthly dearest,
I shall love my earthly dearest better than I do now."

CIUMAN SEORANG ANAK

Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi
Dulu ada seorang gadis kecil bernama Cindy.

Ayah Cindy bekerja enam hari dalam seminggu, dan sering kali sudah lelah saat pulang dari kantor. Ibu Cindy bekerja sama kerasnya mengurus keluarga mereka -memasak, mencuci dan mengerjakan banyak tugas rumah tangga lainnya. Mereka keluarga baik-baik dan hidup mereka nyaman. Hanya ada satu kekurangan, tapi Cindy tidak menyadarinya.

Suatu hari, ketika berusia sembilan tahun, ia menginap dirumah temannya, Debbie, untuk pertama kalinya. Ketika waktu tidur tiba, ibu Debbie mengantar dua anak itu ketempat tidur dam memberikan ciuman selamat malam pada mereka berdua. “Ibu sayang padamu,” kata ibu Debbie. “Aku juga sayang Ibu,” gumam Debbie.

Cindy sangat heran, hingga tak bisa tidur. Tak pernah ada yang memberikan ciuman apapun padanya.. Juga tak ada yang pernah mengatakan menyayanginya. Sepanjang malam ia berbaring sambil berpikir, Mestinya memang seperti itu .

Ketika ia pulang, orangtuanya tampak senang melihatnya. “Kau senang di rumah Debbie?” tanya ibunya. “Rumah ini sepi sekali tanpa kau,” kata ayahnya. Cindy tidak menjawab. Ia lari ke kamarnya. Ia benci pada orangtuanya. Kenapa mereka tak pernah menciumnya? Kenapa mereka tak pernah memeluknya atau mengatakan menyayanginya? Apa mereka tidak menyayanginya?. Ingin rasanya ia lari dari rumah, dan tinggal bersama ibu Debbie. Mungkin ada kekeliruan, dan orangtuanya ini bukanlah orang tua kandungnya. Mungkin ibunya yang asli adalah ibu Debbie.

Malam itu, sebelum tidur, ia mendatangi orangtunya. “Selamat malam,” katanya.
Ayahnya, yang sedang membaca koran, menoleh. “Selamat malam”, sahut ayahnya. Ibu Cindy meletakkan jahitannya dan tersenyum. “Selamat malam, Cindy.”

Tak ada yang bergerak. Cindy tidak tahan lagi. ”Kenapa aku tidak pernah diberi ciuman?” tanyanya. Ibunya tampak bingung. “Yah,” katanya terbata-bata, “sebab… Ibu rasanya karena tidak ada yang pernah mencium Ibu waktu waktu Ibu masih kecil. Itu saja.”

Cindy menangis sampai tertidur. Selama berhari-hari ia merasa marah. Akhirnya ia memutuskan untuk kabur, ia akan pergi kerumah Debbie dan tinggal bersama mereka. Ia tidak akan pernah kembali kepada orangtuanya yang tidak pernah menyayanginya.
Ia mengemasi ranselnya dan pergi diam-diam. Tapi begitu tiba di rumah Debbie, ia tidak berani masuk. Ia merasa takkan ada yang mempercayainya. Ia takkan diizinkan tinggal bersama orangtua Debbie. Maka ia membatalkan rencananya dan pergi.

Segalanya terasa kosong dan tidak menyenangkan. Ia takkan pernah mempunyai keluarga seperti keluarga Debbie. Ia terjebak selamanya bersama orangtua yang paling buruk dan paling tak punya rasa sayang di dunia ini.

Cindy tidak langsung pulang, tapi pergi ke taman dan duduk di bangku. Ia duduk lama, sambil berpikir, hingga hari gelap. Sekonyong-konyong ia mendapat gagasan. Rencananya pasti berhasil. Ia akan membuatnya berhasil.

Ketika ia masuk kerumahnya, ayahnya sedang menelpon. sang ayah langsung menutup telepon. ibunya sedang duduk dengan ekspresi cemas. Begitu Cindy masuk, ibunya berseru, ”Dari mana saja kau? Kami cemas sekali!”.

Cindy tidak menjawab, melainkan menghampiri ibunya dan memberikan ciuman di pipi, sambil berkata,”Aku sayang padamu,Bu.” Ibunya sangat terperanjat, hingga tak bisa bicara. Lalu Cindy menghampiri ayahnya dan memeluknya sambil berkata, ”Selamat malam, Yah. Aku sayang padamu,” Lalu ia pergi tidur, meninggalkan kedua orangtunya yang terperangah di dapur.

Keesokan paginya, ketika turun untuk sarapan, ia memberikan ciuman lagi pada ayah dan ibunya. Di halte bus, ia berjingkat dan mengecup ibunya. “Hai, Bu,” katanya. “Aku sayang padamu.”

Itulah yang dilakukan Cindy setiap hari selama setiap minggu dan setiap bulan.
Kadang-kadang orangtuanya menarik diri darinya dengan kaku dan canggung. Kadang-kadang mereka hanya tertawa. Tapi mereka tak pernah membalas ciumannya. Namun Cindy tidak putus asa. Ia telah membuat rencana, dan ia menjalaninya dengan konsisten. Lalu suatu malam ia lupa mencium ibunya sebelum tidur. Tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka dan ibunya masuk. “Mana ciuman untukku ?” tanya ibunya, pura-pura marah. Cindy duduk tegak. “Oh, aku lupa,” sahutnya. Lalu ia mencium ibunya. “Aku sayang padamu, Bu.” Kemudian ia berbaring lagi. “Selamat malam”, katanya, lalu memejamkan mata. Tapi ibunya tidak segera keluar. Akhirnya ibunya berkata. “Aku juga sayang padamu.”
Setelah itu ibunya membungkuk dan mengecup pipi Cindy. ”Dan jangan pernah lupa menciumku lagi,” katanya dengan nada dibuat tegas. Cindy tertawa. “Baiklah,” katanya. Dan ia memang tak pernah lupa lagi.

Bertahun-tahun kemudian, Cindy mempunyai anak sendiri, dan ia selalu memberikan ciuman pada bayi itu, sampai katanya pipi mungil bayinya menjadi merah. Dan setiap kali ia pulang kerumah, yang pertama dikatakan ibunya adalah, "Mana ciuman untukku?” Dan kalau sudah waktunya Cindy pulang, ibunya akan berkata, "Aku sayang padamu. Kau tahu itu, bukan?”
“Ya,Bu,” kata Cindy. “Sejak dulu aku sudah tahu.”

Ps:
* Bila kita ingin mengubah sesuatu dalam kehidupan kita sehari-hari dan ingin agar orang lain melakukannya pada diri kita sendiri, Lakukan & mulailah dari diri kita sendiri. Jangan putus asa !!!.
* Bila jadi orangtua kelak, untuk menunjukkan kasih sayang kepadanya, “Cium dan Peluklah”.
* Hargailah apa yang anda miliki, terutama orang yang anda cintai. Hargai juga waktu yang anda miliki, berikanlah waktu untuk anak, keluarga atau orang yang anda cintai walau hanya sesaat namun berarti untuknya dan bisa membuatnya bahagia.


JIKA

Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi
Jika kamu memancing ikan.....

Setelah ikan itu terikat di mata kail, hendaklah kamu mengambil Ikan itu.....
Janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja....
Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu 
Dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup.

Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang... .
Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya.....
Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja......
Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingat..

Jika kamu menadah air biarlah mengalir, jangan terlalu mengharap pada
Takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh......
Cukuplah sekadar keperluanmu
Apabila sekali ia retak tentu sukar untuk kamu menambalnya semula......
Akhirnya ia dibuang..... .
Sedangkan jika kamu coba memperbaikinya mungkin ia masih dapat dipergunakan lagi

Begitu juga jika kamu memiliki seseorang, terimalah seadanya.... .
Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya
Begitu istimewa.... .
Anggaplah ia manusia biasa.
Apabila sekali ia melakukan kesalahan bukan mudah bagi kamu untuk menerimanya.
Akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya.
Sedangkan jika kamu memaafkannya boleh jadi hubungan kamu akan terus Hingga ke
akhirnya.... .

Jika kamu telah memiliki sepinggan nasi yang pasti baik untuk dirimu.
Mengenyangkan. Berkhasiat. Mengapa kamu berlengah, coba mencari makanan yang lain..
Terlalu ingin mengejar kelezatan. Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak blowh memakannya kamu akan menyesal..

Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seorang insan yang membawa kebaikan
kepada dirimu. Menyayangimu. Mengasihimu. Mengapa kamu berlengah, coba
bandingkannya dengan yang lain. Terlalu mengejar kesempurnaan. Kelak, kamu akan
kehilangannya; apabila dia menjadi milik orang Lain kamu juga akan menyesal.

OFFICE BOY TEMUKAN UANG 100JUTA, AGUS DAN KISAH UMAR BIN KHATAB

Kumpulan Kisah Inspiratif Dan Motivasi

Jakarta - Kejujuran Agus Chaerudin (35) patut diacungi jempol. Office boy di Bank Syariah Mandiri, Bekasi ini menemukan uang Rp 100 juta di balik tempat sampah kantornya. Dia tidak mengambilnya tetapi memilih mengembalikannya.

"Allah Maha melihat," kata Agus saat ditemui di kantornya di kawasan Kalimalang di Plaza Duta Permai, Jakasampurna, Bekasi, Rabu (19/12/2012).

Agus, ayah 3 anak yang masih tinggal bersama mertua ini mengaku, orang tuanya selalu mengajarinya untuk tak menjadi pencuri. Kejujuran harus diutamakan. Orang tua Agus juga seorang pegawai rendahan di salah satu bank.

"Kisah yang saya kagumi Umar bin Khatab," terang Agus.

Agus mengaku pernah membaca kisah Umar bin Khatab kala menjadi khalifah. Sahabat nabi itu amat mengutamakan kesederhanaan dan kejujuran.

"Khalifah Umar bahkan hanya mempunya dua helai pakaian," cerita Agus sambil menitikan air mata.

Yang dia kagumi, bahkan Umar tak mau memakai fasilitas negara kala berbicara dengan anaknya. Agus menukilkan kisah Umar yang memadamkan lampu ketika berbincang dengan anaknya. Lampu dimatikan karena menggunakan uang negara, sedang berbicara dengan anak urusan pribadi.

"Saya berharap ada pemimpin seperti Umar," tutur Agus yang sudah bekerja 3 tahun dengan gaji sebulan Rp 2,2 juta ini.

Agus menemukan uang itu pada bulan Ramadan, 4 Agustus lalu. Saat itu hari sudah sore, kantor sudah sepi. Kala itu, seperti biasa dia membereskan kantor sebelum pulang.

Di balik tempat sampah dia menemukan uang pecahan Rp 100 ribu dalam 10 bundel. Agus tak berani menyentuh uang itu, dia lalu memanggil satpam.

Satpam kemudian melaporkan kepada staf bank. Uang dihitung dan ada Rp 100 juta. Uang itu bukan milik nasabah, tetapi milik bank. Uang itu tercecer karena ketidakhati-hatian seorang teller.

Agus karena kejujurannya, diberi hadiah Rp 1,75 juta dan piagam. "Saya tak mengharap hadiah, bekerja saja sudah alhamdulillah," terang Agus yang dahulu pernah bekerja serabutan sebagai tukang parkir dan asongan ini.



Source

http://news.detik.com/

BUAT RENUNGAN

Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi
Sebagai pegawai kantoran kalangan menengah, aku merasakan kehidupan yang lumayan di Jakarta. Dengan gaji yang memadai, rumah sendiri, mobil relatif baru (walaupun kategori lower-level class) , handphone model terbaru dan lingkungan kantor yang mendukung, menjadikan pekerjaan sebagai pegawai kantoran terasa nikmat dan membahagiakan. Kadang-kadang aku merasakan kebanggaan tersendiri dan tanpa sadar dada terlihat membusung dengan kondisi ini, hehehe...

Kegiatan rutin setiap hari; berangkat dari rumah jam 6.00 (masuk kantor jan 7.30). Memasuki kantor dan duduk di my lovely cubicle yang sudah dua setengah tahun aku tempati…selanjutnya berbaur dengan teman-teman yang sudah bisa dibilang sebagai keluarga kedua. Aktivitas kantor berjalan sangat baik, dan sepanjang semua target dapat dipenuhi, kegiatan rutin kantor berlalu tanpa terasa sampai kontrak harian kerja selesai jam 5 sore. Jam 6 sore adalah waktu yang paling sering aku gunakan sebagai start untuk pulang ke rumah/istanaku.

Hari itu, seperti biasa setelah mengakhiri rutinitas kantoran, jam 6 sore aku pulang untuk menemui kehidupanku yang lainnya. Sambil menunggu kemacetan lalulintas, aku berkeliling mall untuk window shopping. Saat itu kakiku tertuju ke Toko Buku Gunung Agung, sang jendela ilmu di muka bumi. Ditengah minatku untuk mengetahui buku-buku baru, aku membuka satu buku yang membahas bagaimana mengelola bisnis restoran. Just to take the point.. Lembar demi lembar kubuka mulai dari bab satu yang memberitahukan orang-orang yang terkenal di dunia makanan, lalu bisnis makanan apa saja yang paling sering dilakukan, terus dan terus, bahasan demi bahasan kubaca. Di tengah keasyikanku membaca, aku terperangah melihat sebuah judul ”Now Or never”. Wah... judul yang menarik. Make me so courious, untuk membelah isi artikel yang akan diceritakan buku ini.

Kata pertama yang dia keluarkan; ”Kenapa anda bangga dengan diri anda sekarang?” Wah... semakin tertantang diriku untuk membuka lembar selanjutnya.

Next pagenya adalah, laporan keuangan yang secara gamblang dia paparkan. Disitu digambarkan, bahwa si pengarang adalah pegawai dengan gaji 10 juta rupiah sebulan dengan keluarga yang memiliki anak satu, dan lalu dia menjabarkan:


1. Gaji 10.000.000

2. Biaya Hidup;
- Transportasi 750.000
- Uang makanku 500.000
- Makan keluarga 3.500.000
- Cicilan/kontrakan rumah 2.500.000
- Asuransi kesehatan 500.000
- Biaya sekolah anak 500.000
- Hiburan untuk keluarga 250.000
- Uang pakaian 500.000
- Biaya pemeliharaan rumah 250.000
- biaya tak terduga 250.000
- Total Biaya (9.500.000)
3. Simpanan/sisa 500.000


Hahaha... dia tertawa.... ”Apa yang kukerjakan selama sebulan penuh selama dua belas bulan hanya untuk 6.000.000 (500.000 x 12 bulan)?”

Belum lagi ada satu dan lain hal yang mendesak yang membuat kita harus mengurangi tabungan kita perbulan. Lalu apakah masih pantas kita membusungkan dada untuk membanggakan kita siapa? Lalu mencari dasi-dasi bagus untuk menempelkannya di dadaku yang terlalu busung yang menutupi pandangan mata kita terhadap perut kita yang terlalu buncit hingga malas berkembang dan menutupi kekurangan?

Di artikel ini dia menyentak; ”Apakah ini yang anda harapkan atas diri anda selama anda hidup? Anda di lahirkan dengan sebegitu sempurnanya dengan berbagai keahlian hanya untuk mengabdi menjadi pegawai dan di berikan makan lalu hiburan sebesar 6 juta setahun? Anda tidak semurah itu, maka sekarang hargailah diri anda dan rubahlah mindset anda untuk tidak hanya menunggu orang yang menentukan gaji anda akan tetapi diri anda sendiri. Sekarang bukalah mata anda dan berubah.

Ingat kalau tidak sekarang kapan lagi?”

Kata-kata yang sangat menarik membuatku terkagum dan terenyuh melihat dadaku yang masih terlalu busung dan menghalangi mata untuk melihat diri sendiri. Aku terlalu berbesar hati dan terlalu cepat puas dengan apa yang kumiliki sekarang. Sementara di sana ada segenggam emas yang menungguku untuk mengambilnya. Setelah membaca itu aku lalu menutup buku itu dan melangkahkan kaki pulang, dan merasakan angin segar baru merasuk jiwaku bahwa mulai besok aku akan menurunkan kebusungan dadaku, menurunkan kepalaku dan akan merencanakan sesuatu yang lebih baik lagi.

Mudah-mudahan pengalaman ini dapat juga menginspirasi anda untuk menghargai diri anda lebih dari yang bisa dihargai perusahaan atas diri anda yang begitu sempurna.

Sumber: D. Loebiz

source : kumpulan-inspirasi.blogspot.com

MENGUBAH POLA PIKIR

Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi
Sekelompok wisatawan tertahan di suatu tempat asing di luar kota.

Mereka hanya menemukan bahan makanan yang kedaluwarsa. Karena lapar,
mereka terpaksa menyantapnya, meskipun sebelumnya dicobakan dulu
kepada seekor anjing yang ternyata menikmatinya dan tak terlihat
efek sampingnya.

Keesokan harinya, ketika mendengar anjing itu mati, semua orang
menjadi cemas.
Banyak yang mulai muntah dan mengeluh badannya panas atau terserang
diare.
Seorang dokter dipanggil untuk merawat para penderita keracunan
makanan.
Kemudian sang dokter mulai mencari sebab-musabab kematian si anjing
yang dijadikan hewan percobaan tersebut.

Ketika dilacak, eh ternyata anjing itu sudah mati karena terlindas
mobil.

Apa yang menarik dari cerita di atas?
Ternyata kita bereaksi menurut apa yang kita pikirkan,
bukan berdasarkan kenyataan itu sendiri.
We see the world as we are, not as it is.
Akar segala sesuatu adalah cara kita melihat.
Cara kita melihat mempengaruhi apa yang kita lakukan,
dan apa yang kita lakukan mempengaruhi apa yang kita dapatkan.
Ini disebut sebagai model See-Do-Get.

Perubahan yang mendasar baru akan terjadi ketika ada perubahan cara
melihat.
Ada cerita menarik mengenai sepasang suami-istri yang telah
bercerai.

Suatu hari, Astri, nama wanita ini, datang ke kantor Roy, mantan
suaminya.
Saat itu Roy sedang melayani seorang pelanggan.

Melihat Astri menunggu dengan gelisah, pimpinan kantor
menghampirinya dan mengajaknya berbincang-bincang.
Si Bos berkata, "Saya begitu senang, suami Anda bekerja untuk saya.
Dia seorang yang sangat berarti dalam perusahaan kami, begitu penuh
perhatian dan baik budinya."
Astri terperangah mendengar pujian si bos, tapi ia tak berkomentar
apa-apa.
Roy ternyata mendengar komentar si bos.
Setelah Astri pergi, ia menjelaskan kepada bosnya,
"Kami tak hidup bersama lagi sejak 6 bulan lalu,
dan sekarang dia hanya datang menemui saya bila ia membutuhkan
tambahan uang untuk putra kami."

Beberapa minggu kemudian telepon berbunyi untuk Roy.
Ia mengangkatnya dan berkata, "Baiklah Ma, kita akan melihat rumah
itu bersama setelah jam kerja."
Setelah itu ia menghampiri bosnya dan berkata, "Astri dan saya telah
memutuskan memulai lagi perkawinan kami.
Dia mulai melihat saya secara berbeda tak lama setelah Bapak
berbicara padanya tempo hari."

Bayangkan, perubahan drastis terjadi semata-mata karena perubahan
dalam cara melihat.
Awalnya, Astri mungkin melihat suaminya sebagai seorang yang
menyebalkan,
tapi ternyata di mata orang lain Roy sungguh menyenangkan.
Astrilah yang mengajak rujuk, dan mereka kembali menikmati rumah
tangga yang jauh lebih indah dari sebelumnya.

Segala sesuatu yang kita lakukan berakar dari cara kita melihat
masalah.
Karena itu, bila ingin mengubah kehidupan kita, kita perlu melakukan
revolusi cara berpikir.

source : kumpulan-inspirasi.blogspot.com