Siapa yang tidak mengenal The Brooklyn Bridge, sebuah jembatan sepanjang 1.825 m dengan bentang terpanjang mencapai hampir 500 m yang terbentang menghubungkan pulau Manhattan dengan Brooklyn di New York Amerika serikat. Dibalik pembangunan jembatan tersebut terdapat keajaiban dan sebuah cerita yang sangat menarik.
Pada tahun 1986 seorang insinyur yang sangat pandai bernama John Roebling terinspirasi untuk membuat sebuah jembatan yang spektakuler yang menyeberangi East River (Sungai East).
Mendengar rencana Roebling, para ahli konstruksi seluruh negara menertawakannya dan mengatakan padanya untuk melupakan ide tersebut, yang kata mereka tak mungkin dilakukan.
Roebling meyakinkan anaknya, Washington, seorang pemuda yang sedang belajar ilmu teknik sipil, dengan mengatakan bahwa jembatan itu sangat mungkin untuk dibangun. Keduanya pun terlibat dalam pengembangan konsep bagaimana cara membangun serta mengurai setiap permasalahan dan hambatan yang mungkin timbul.
Dengan semangat yang tinggi, keduanya beserta timnya mulai membangun jembatan impian tersebut.
Saat pembangunan baru berjalan beberapa bulan terjadilah suatu musibah yang mengakibatkan meninggalnya John Roebling. Sementara Washington mengalami cedera yang cukup parah yang mengakibatkan cacat permanen sehingga ia tidak bisa bicara dan berjalan.Semua orang beranggapan bahwa proyek tersebut akan segera berhenti dan terbengkalai, karena hanya mereka berdua yang tahu bagaimana jembatan tersebut akan dibangun.
Meski dalam keadaan tidak bisa bergerak atau bicara dan hanya berbaring di tempat tidur, otak Washington tetap bekerja. Keinginannya menyelesaikan mimpi dirinyanya dan ayahnya tetap menyala. Sebuah ide yang tiba-tiba muncul dalam pikirannya adalah mengembangkan sebuah cara berkomunikasi melalui jarinya, karena yang dapat dilakukannya hanyalah menggerakkan satu jarinya. Washington menyentuh lengan istrinya, mengetukkan kode-kode tertentu yang memerintahkan para tenaga pekerja dan insinyur yang sedang membangun untuk mengikuti konsep yang ada dalam kepalanya.
Selama 13 tahun ketukan-ketukan instruksi tersebut dilakukannya sampai akhirnya jembatan tersebut selesai dikerjakan dan digunakan pada tahun 1883..
Sebuah kisah nyata yang layak menjadi pelajaran bahwa halangan sebesar apapun tidak boleh menjadi hambatan yang menghentikan sebuah mimpi.
No comments:
Post a Comment